Jumat, 01 Desember 2017

Rasa yang Membunuhmu



Pernahkah kamu khawatir anakmu tak sepandai teman-temannya?
Atau khawatir, tumbuhnya tak sempurna. Terlambat bicara, telat jalan, dan sebagainya.

Pernahkah khawatirmu menggelisahkan tidurmu karena takut masa depan seperti apa yang akan anakmu rasakan nanti?

Jujur, rasa takut ini kadang menghantui hari-hari kita. Demi masa depan yang lebih baik, kita mencambuknya dengan berbagai kegiatan.

"Semua demi masa depan kamu. Tidak ada orang tua yang punya maksud jahat untuk anaknya," begitu sering kita dengar argumennya.

Demi kehidupan yang lebih baik, kita mengatur jam demi jam kegembiraannya. Hingga anak lupa bagaimana bergembira atas dirinya sendiri. Bahkan anak tak tahu, ia berhak gembira yang tak direkayasa.
Kita, orang tua dan bukan Tuhan Yang Maha Esa.

Lepaskan...lepaskan kekhawatiranmu ttg masa depan anakmu. Belajar melepas ikhlas anak panahmu.

Biarkan ia, mengikuti air, angin dan cahaya hidupnya.

Tidak ada komentar: