Kamis, 06 Agustus 2009

Belajar Sederhana dari Warren Buffet


Lagi-lagi belajar dari orang terkenal. Warren Buffet namanya. Saya cuma kenal dari foto dan dari beberapa tulisan atau prinsip hidup yang dianutnya. Sungguh, belum pernah berjumpa dan salaman secara langsung, meski ingin sekali.

Warren Buffet, orang kaya di Amerika yang mendermakan 31 juta dolar untuk kegiatan kemanusiaan. Menariknya, orang kaya ini hanya masih tetap tinggal di rumah sederhana yang dibelinya sejak 50 tahun lalu setelah dia menikah. Hanya dengan tiga kamar tidur. Tidak ada kekayaan berlebih di dalamnya.

”Meski sederhana, semua yang saya perlukan ada di dalamnya. Jangan membeli barang berlebih yang memang tidak kita perlukan,” ujar Warren. Ia menegaskan, ajarkan anak Anda untuk memahami dan mengikuti hal serupa.

Oooo....ternyata kalau mau kaya cukup sesederhana itu ya. Tapi ternyata tidak gampang untuk mengikuti anjuran yang sederhana tersebut. Kalau bisa kelihatan mewah, kenapa harus sederhana. Kalau tidak untuk ditunjukkan kepada orang lain, buat apa capek-capek kerja untuk kaya ya. Pasti gitu deh gerundelan pap and mom.

Lha wong kalau belum bisa beli berlian saja, kita beli yang imitasi asal kelihatan kinclong dan besar, betul tidak sih jeng? Atau beli tas Miu Miu (pasti pemiliknya penggemar kucing) KW1 di Mangga Dua. Biar palsu asal gaya.

Lanjut ke prinsip Warren. Meski kaya, Warren masih menyetir sendiri mobilnya. ”Kalau emang saya bisa, kenapa harus dengan driver,” ujarnya. Warren hanya ingin menjadi dirinya sendiri, tanpa harus tampil gaya sebagai orang kaya. You are what you are, tegas Warren. Kalau kita? Belum punya sopir pun semena-mena kalau dikasih kesempatan numpang mobil kantor. Belagak mobil kite. Hehhehehhe.

Jangankan mobil, jet pribadi pun Warren punya, bahkan ia adalah pemilik pabrik jet terbesar. Tetapi untuk perjalanan bisnisnya, ia tetap menggunakan pesawat di kelas biasa saja, bukan di kelas utama. ”Berpikirlah ekonomis,” ujarnya memberi alasan.

Untuk pergaulannya pun, ia tidak memilih dengan selebritas papan atas. Warren cukup bahagia menikmati waktu senggangnya dengan makan pop corn sambil nonton televisi. ”Dont try to show off, just be ur self, and do what you enjoy doing,” begitu babe satu ini berujar.

Satu lagi, meski sanggup membeli pabrik handphone, Warren tidak membawa sebiji pun telepon genggam kemana pun ia pergi. Tidak juga membawa blackberry. Kalau kita? Kalau bisa empat, kenapa hanya punya dua handphone. Hehehehhehh....susah memang jadi orang kurang kaya.


Jadi, belajar apa hari ini dari Pak Warren?

Emmy Kuswandari, Mojokerto, Juli 2009

Tidak ada komentar: